Jumat, 18 November 2011

MACAM-MACAM SHOT DALAM BASKET

macam macam shoot dalam basket

shoot adalah serangan paling dasar untuk memasukan bola. ada beberapa macam shoot dalam basket.

1. Jump Shot
    shoot ini dilakukan pada saat kita meloncat dan ketika sampai loncatan maksimum lalu melemparkan bola.

2. Hook shot
    Hook shot ini dilakukan biasanya oleh center ataupun forward. shot ini kemungkinan kecil dapat diblock. dan shot ini juga perlu latihan yg lama agar dapat menguasai shot ini


3. fade away shoot
    shoot ini juga mempersulit lawan untuk melakukan block pada kita. shoot ini bermula pada jump shot tetapi shot ini dilakukan sambil memundurkan badan agar shooter dan lawan terdapat jarak yg lumayan jauh


4.layup
   shoot ini juga merupakan shoot paling dasar. shoot ini memungkinkan 95% berhasil tetapi juga dapat diblock dengan mudah.


5. reverse layup
    shoot ini dikembangkan dari layup. shoot ini sedikit susah karena harus memiliki feeling yg kuat.

6. dunk
    Dunk ini merupakan shoot yg dashyat dan membuat mental lawan sangat drop. shoot ini sangat sulit dilakukan.


7. Alley oop
    shoot ini dilakukan hanya dengan pemain2 yg handal dengan cara melakukan passing yg langsung ditangkap dan melakukan shoot/dunk.

POSISI & FUNGSI DALAM BASKET

Posisi dan fungsi dalam basket

Point Guard(1) 
Point Guard biasanya disebut sebagai raja dalam lapangan. kenapa ? karena biasanya seorang point guard dapat mengatur dan dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan timnya. Point Guard memiliki gerakan yg cepat, gesit , pengoper yang handal, dan seorang Point Guard harus mengambil keputusan yang tepat dan terlebih lagi point guard harus berani drive in masuk untuk. dalam defence, Point Guard biasanya mengandalkan kecepatan dan kelincahan mereka merebut bola ( steal ).

Shooting Guard (2) 

 Shooting guard biasanya yg memiliki kemampuan shoot yg tinggi diantara pemain pemain di timnya terutama dalam 3 point.Shooting guard biasanya handal dalam 3 point.Biasanya orang yang menempati ini memiliki feeling yang kuat dan percaya diri yang besar agar dapat memasukan bola dari jarak 3 point. Shooting Guard juga memerlukan handling ball yg baik.posisi ini juga harus mempunyai operan yang handal karena Shooting Guard juga membantu peranan Point Guard. Ini adalah salah satu posisi terpenting dalam suatu tim.
 
Small Forward(3)

Small Forward biasanya pemain yg lebih kecil ,lebih pendek dari Forward lainnya ataupun Center dan  terlebih lagi Small forward harus memiliki gerakan yg cepat. Small forward ini posisi yang bisa dibilang juga "multi talented". Small Forward juga dapat melakukan 3 point seperti  Shooting Guard. Tapi posisi ini juga disebut second rebounder karena small forward juga harus dapat rebound walaupun tidak sebagus Forward atau Center.

Power Forward(4) 

Fungsi dari Power Forward dan Center cukup mirip.Power Forward biasanya memiliki ukuran tubuh yg cukup besar dan tertinggi ke 2 dalam tim. Power Forward harus memilik lompatan yg tinggi dan ahli dalam rebound. Dalam offense, biasanya Power Forward bermain dibawah ring, under ring dan dikenal sebagai mid range shooter. Dalam defense, Power Forward harus dapat memperkirakan timing musuh pada saat shoot ato lay up agar dapat memblock serangan musuh. Power Forward harus mahir dalam blocking agar dapat menahan bola yg akan masuk ke ring ( block dapat membuat musuh kita down dan ini sangat berguna dalam game)
 
Center(5) 

Pusat juga disebut sebagai 'pivot'. Dia bermain dekat dengan baseline dan ring. Center adalah pemain yang paling tertinggi dalam tim.Center biasanya ahli dalam under ring(shoot dibawah ring). Seperti kata pepatah " a player who control rebound he can win the game" Center adalah pemain yang wajib memenangkan setiap kesempatan rebound karena rebound sangat penting dalam game.Terlebih lagi center adalah pemain tertinggi jadi Center juga memiliki tanggung jawab yang besar dalam defense karena menjadi pertahanan utama dalam tim.Center juga harus dapat melakukan blocking pada serangan musuh( block dapat membuat musuh kita down dan ini sangat berguna dalam game)

SMALL FORWARD

Small forward adalah salah satu posisi dalam permainan bola basket yang membutuhkan pemain dengan berbagai variasi kemampuan.[1] Tinggi badan seorang small forward berkisar antara 6.4-6.8 kaki untuk pemain pria dan 5.11-6.3 kaki untuk pemain wanita.[2] Biasanya, small forward diisi dengan pemain yang memiliki kemampuan satu-lawan-satu (one-on-one) terbaik di tim. [3]Posisi ini harus bermain agresif dan kuat, mampu membawa (dribble) bola dengan lincah, dan mencetak skor dengan baik.[2] Dalam mencetak skor, small forward biasanya mahir dalam menembak dari luar garis tiga angka (perimeter) maupun dari bagian dalam ring dengan berbagai variasi permainan.[2] Seorang small forward akan menolong dan mengambil peran point guard yang berada dalam tekanan pertahanan lawan.[3]
Dalam keadaan bertahan, small forward harus mampu menjaga lawan yang bermain pada posisi 2 atau 3, baik lawannya memiliki postur tubuh lebih tinggi atau lebih pendek.[1] Selain membutuhkan stamina yang kuat dan kecepatan yang tinggi, bermain sebagai small forward juga dituntut melakukan rebound, terutama saat berada dalam posisi bertahan.[4] Beberapa small forward terbaik NBA yang adalah Julius Erving, Larry Bird, Vince Carter, dan Grant Hill.[2]

[sunting] Referensi

  1. ^ a b Ihoops.com The Ultimate Guide to Playing Small Forward. Diakses pada 17 Juli 2011.
  2. ^ a b c d Richard Phelps, John Walters, Tim Bourret. 1999. Basketball for Dummies. Publisher For Dummies.
  3. ^ a b Ihoops.com Paul Tayyar. The Small Forward's Responsibilities. Diakses pada 17 Juli 2011.
  4. ^ Morgan Wootten, Dave Gilbert. 2003. Coaching Basketball Successfully 2nd Edition (Coaching Successfully Series). Human Kinetics Publisher. Page 65.
Posisi bola basket
Guards Basketball half-court 1. Point guard Combo Guard (PG/SG)
2. Shooting guard Guard-Forward/Swingman (SG/SF)
Forwards 3. Small forward Stretch Forward/Cornerman (SF/PF)
4. Power forward Point Forward (PG/SF, PG/PF)
Center 5. Center Forward-Center/Bigman (PF/C)

Frontcourt (PF/C/SF)
Kapten | Pelatih kepala | Wasit dan petugas

POWER FORWARD

Power forward (strong forward atau big forward) adalah posisi dalam permainan bola basket yang diisi oleh salah satu pemain berpostur tinggi dan kuat.[1] Salah satu tugas utama power forward adalah menangkap bola yang memantul dari ring (rebound) baik dalam keadaan bertahan maupun menyerang.[1] Dibandingkan dengan small forward, posisi ini akan banyak bergerak di dekat (bawah) ring untuk menembak dari jarak dekat atau memaksa lawan membuat pelanggaran (foul) atas dirinya.[1] Pemain yang menempati posisi ini sering kali berganti peran dengan pemain tengah (center).[2] Dulunya, memang tidak banyak perbedaan antara power forward dan center, namun seiring perkembangan olahraga basket, power forward bermain dan bergerak lebih jauh dari bawah ring.[2]
Di kompetisi NBA, seorang power forward umumnya memiliki tinggi 6.7 - 7 kaki dan berat 240-260 pon.[3] Dalam posisi bertahan, power forward akan menghalangi lawan yang sedang menjaga center sehingga center dapat mencetak skor dengan leluasa.[3] Beberapa power forward NBA yang dikenal luas di dunia adalah Bob Pettit, Elvin Hayes, Karl Malone, Dennis Rodman, Tim Duncan, dan Kevin Garnett.[2]

[sunting] Referensi

  1. ^ a b c Morgan Wootten, Dave Gilbert. 2003. Coaching Basketball Successfully 2nd Edition (Coaching Successfully Series). Human Kinetics Publisher. Page 65.
  2. ^ a b c Richard Phelps, John Walters, Tim Bourret. 1999. Basketball for Dummies. Publisher For Dummies.
  3. ^ a b Livestrong.com How to Play Power Forward in Basketball. Diakses pada 17 Juli 2011.
Posisi bola basket
Guards Basketball half-court 1. Point guard Combo Guard (PG/SG)
2. Shooting guard Guard-Forward/Swingman (SG/SF)
Forwards 3. Small forward Stretch Forward/Cornerman (SF/PF)
4. Power forward Point Forward (PG/SF, PG/PF)
Center 5. Center Forward-Center/Bigman (PF/C)

Frontcourt (PF/C/SF)
Kapten | Pelatih kepala | Wasit dan petugas

Man to Man Defense

Belajar Man to Man defense

1. Filosofi defense
Tim bola basket yang bagus, apapun tingkatnya, harus menganut beberapa prinsip defense dan masing-masing pemain harus memahami bahwa segala sesuatu yang dilakukan ketika melakukan defense tidak dilakukan sendirian. Setiap pemain merupakan bagian dari sebuah kelompok yang terdiri dari individu-individu yang membentuk sebuah tim dan melakukan defense bersama untuk menetralisir semua bentuk offense. Meskipun dalam suatu pertandingan, defense tidak bisa 100 persen mencegah serangan lawan, tetapi dengan bekerja sama dalam defense dapat memberikan masalah tersendiri bagi lawan. Supaya defense yang dilakukan bisa efektif, pelatih harus secara sistematis mengajarkan pada para pemainnya tentang filosofi defense yang meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut:
• Setiap pemain dalam tim harus bertanggung jawab.
• Defense harus selalu melakukan aksi, bukan reaksi.
• Pergerakan offense harus dicegah.
• Dalam setiap pertandingan harus mempunyai tujuan defense yang akan dicapai.
• Setiap defense yang dilakukan mendukung offense yang akan dilakukan.
• Akumulasi dari aksi-aksi kecil dalam defense akan membentuk defense yang hebat.
• Peraturan 24 detik harus menjadi senjata defense yang sangat berguna.
Membentuk sebuah sistem defense membutuhkan waktu, kesabaran, kedisiplinan, dan juga komitmen dari setiap pemain dalam tim. Pelatih bertanggung jawab menjelaskan kepada para pemainnya tentang keuntungan sistem defense yang efektif. Tugas ini memerlukan diskusi panjang, contoh-contoh, simulasi, drill-drill khusus, dan kondisi fisik yang baik. Tujuan ini hanya akan tercapai jika didukung penuh oleh semua pemain dan staf yang bekerja dalam tim.
2. Kemampuan teknis dan fisik
Satu elemen penting dalam membangun dan mejaga sistem defense agar tetap efektif adalah kondisi fisik. Kemampuan seperti kecepatan, kekuatan, keterampilan berubah arah pergerakan, dan stamina sangat penting untuk membentuk teknik defense. Sebagai tambahan, para pemain juga harus memahami dinamika pertandingan. Belajar teknik defense seperti penggunaan kaki dan tangan, positioning yang benar, dan rebounding adalah elemen penting dalam proses pembentukan. Defense mungkin merupakan bagian dari permainan bola basket yang paling tidak disukai oleh pemain, tetapi sebuah tim tidak bisa menang tanpa melakukan defense yang baik.
Semuanya berawal dari attitude. Pemain harus mempunyai attitude yang bagus untuk menjadi defender yang hebat. Sikap yang baik dan elemen-elemen yang bisa membentuk pemain defense yang bagus bisa diperoleh dari latihan-latihan yang telah direncanakan dengan tepat.
3. Membentuk sistem defense man-to-man
Defense man-to-man merupakan dasar dalam pembentukan semua pemain bola basket. Oleh karena itu, defense harus menjadi bagian dari perencanaan suatu tim. Pemain pemula harus membentuk konsep mereka terhadap permainan bola basket ketika berlatih defense secara individual, sehingga suatu saat nanti mereka bermain dengan filosofi akan menjaga lawannya sepanjang pertandingan. Strategi-strategi berikut ini merupakan cara efektif untuk membentuk sistem defense man-to-man:
• Teknik bola basket harus selalu dilatih
• Latihan 1-on-1, 2-on-2, 3-on-3, dan 4-on-4 harus diterapkan untuk membentuk konsep help, area tanggung jawab, transisi defense, antisipasi, menjadi garis passing, dan mengetahui tentang bagaimana mengambil keuntungan aksi defense.
• Selama latihan, defense yang sukses dilakukan harus dilanjutkan dengan offense (transisi).
• Berfokus pada sikap defense yang benar.
• Kekompakan melakuan defense kolektif harus dilatih secara rutin.
Selama sesi latihan, pelatih setidaknya menyediakan separuh dari waktu latihannya digunakan untuk drill-drill defense.
4. 100% defense man-to-man
Istilah defense “man-to-man” sering disalahartikan. Supaya sebuah tim dapat melakukan defense man-to-man yang efektif, kelima pemain harus bekerja bersama-sama. Karena setiap pemain lebih bertanggung jawab dalam defense ini, maka kemampuan untuk saling membantu menjadi sangat vital. Sebuah pepatah, “a chain is only as strong as its weakest link” sangat cocok dengan defense man-to-man. Man-to-man merupakan strategi defense yang paling dasar dalam permainan bola basket, tetapi paling sering disalahartikan. Agar defense man-to-man bekerja dengan baik, setiap pemain tidak hanya bertugas mengikuti pemain yang dijaganya. Tekanan pada pemain lawan yang sedang menguasai bola merupakan kunci dari defender untuk mencegah pemain tersebut melakukan passing atau shooting. Turnover sering terjadi disebabkan oleh defense man-to-man yang ketat. Defender harus memberikan tekanan pada pemegang bola, melakukan block pada setiap shooting, dan melakukan box out setiap kali ada shooting. Jangan lupa, defense man-to-man sangat rentan dengan pelanggaran. Pemain yang bagus akan belajar dengan cepat tentang bagaimana menjaga lawannya tanpa melakukan foul; bagaimana melakukan block tanpa melakukan kontak fisik dengan shooter. Pemain defense yang bagus tahu di mana pemain yang dijaganya setiap saat, dan dengan memahami jalannya pertandingan, dia bisa mengantisipasi permainan lawan. Sifat agresif dari sistem defense ini membuat lawan kehilangan sekian detik yang berharga untuk menjalankan strateginya.
Dengan memainkan defense yang ketat pada setiap sesi latihan, diharapkan para pemain juga melakukan hal yang sama dalam suatu pertandingan

1-2-2 ZONE DEFENSE

Zone defense ini memang tidak terlalu umum, apalagi bagi para pemula yang mungkin lebih banyak mengenal 2-3 zone defense. 1-2-2 Zone defense ini tidak terlalu sulit untuk dipelajari, tetapi tiap posisi pemain memiliki pergerakan yang memang harus benar-banar dilatih. Set dari zone defense ini dapat dilihat pada diagram A di atas.


Diagram B di atas memperlihatkan adanya pergerakan dari musuh (posisi 2) yang berada di wing zone. Pergerakan dari kita untuk menahan atau cover lawan tersebut, yaitu posisi 2 maju untuk menahan lawan (posisi 2), serta posisi 1 bergerak turun ke tempat posisi awal dari posisi 2. Hal ini juga berlaku apabila serangan musuk dimulai dari arah kanan pertahanan (wing kanan) sehingga yang menahan lawan nanti adalah posisi 3, serta posisi 1 akan turun dan menempati posisi awal dari posisi 3.


Selanjutnya posisi 1 dapat maju untuk membantu posisi 2 menahan lawan (posisi 2) sehingga lawan akan kesulitan dalam bergerak dan kesulitan dalam passing bola. Dapat dilihat pada diagram C di atas.


Dalam diaram D menunjukkan lawan (posisi 2) berhasil member pass pada lawan (posisi 4). Apabila ini terjadi, posisi 4 maju untuk menahan lawan (posisi 4), serta posisi 1 yang tadi membantu posisi 2 dapat mundur ke posisi sebelumnya.

Selanjutnya posisi 2 dapat membantu posisi 4 dengan menjepit lawan (posisi 4), serta posisi 1 kembali mengcover lawan (posisi 2). Apabila dilihat lawan (posisi 4) sebenarnya dalam keadaan terjebak di pojok, kesulitan dalam bergerak, dan passing. Keadaan ini dapat menyebabkan lawan (posisi 4) panik dan mudah sekali tercuri bolanya.


STRATEGI OFFENS

Strategi Offense ini dapat dikatakan mudah. Maksud mudah di sini adalah tidak terlalau rumit dan tidak sulit untuk dilakukan. Namun, ada satu masalah yang memungkinkan pola offense ini gagal, yaitu pergerakan lawan yang tidak kita harapkan. Oleh karena itu setiap posisi harus benar-benar menjalankan fungsinya masing-masing sesuai dengan pola offense ini. Satu hal lagi yang penting, pertahan lawan adalah pola 2-3 sehingga kita lakukan pola awal offense 1-3-1.


Pada diagram A, posisi 1 melakukan aba-aba atau kode sehingga rekan tim mengerti dan bisa langsung bergerak. Ketika posisi 1 melakukan passing (operan) ke posisi 2, maka posisi lainnya langsung melakukan pergerakan (dapat dilihat pada diagram A arah pergerakannya). Setelah mendapat bola, posisi 2 langsung memberikan passing ke posisi 5 yang telah ada di zona kanan pertahanan lawan.

Kemudian dilanjutkan pada diagram B, setelah posisi 5 mendapatkan bola tentunya lawan (posisi 4) akan mulai menjaga posisi 5 tersebut. Di sinilah kunci dari serangan ini, yaitu posisi 4 bergerak masuk dari zona tengah ke arah ring. Di sini pula posisi 5 melakukan gerak tipu yang seolah-olah dia akan melakukan passing ke posisi 4 sehingga lawan (posisi 5) akan terbawa mundur menjaga posisi 4 tadi. Ketika zona tengah kosong, posisi 3 langsung masuk ke zona kosong tersebut.

Diagram C, Posisi 5 langsung melakukan passing ke posisi 3 yang telah bebas berada di zona tengah. Posisi 3 pun bisa langsung shoot untuk mencetak skor. Ada juga cara lain selain langsung shoot, posisi 3 dribel masuk mendekati ring (drive) sehingga lawan (posisi 5) pasti akan maju mencoba memotong. Ketika itulah posisi 3 dapat melakukan gerak tipu (fake) yang seolah-olah mau shooting ternyata memberikan passing ke posisi 4 yang penjagaanya kurang di bawah ring. Kemudian posisi 4 dapat langsung memasukkan bola ke ring lawan.